Perlahan tapi pasti, sinetron Roman Picisan RCTI kini mulai bisa masuk 10 besar rating TV Indonesia. Bahkan, sinetron yang dibintangi Arbani Yasiz dan Adinda Azani disebut-sebut bakal jadi seteru berat sinetron populer Anak Sekolahan SCTV.
Ditanya tentang performa menawan Roman Picisan di tangga rating, Arbani menyebut sinetron yang dibintanginya itu memang layak. Menurutnya, Roman Picisan layak diapresiasi karena telah melestarikan sastra Indonesia lewat sinetron.
“Bagus, karena sinetron ini melestarikan sastra Indonesia. Gombalnya pakai bahasa sastra. Jadi, aku lihat baper-nya enggak lebay,” kata Arbani saat ditemui di kawasan Kranggan, Bekasi, belum lama ini, dikutip dari Okezone.com, Senin,13 Maret 2017.
Baca juga:
Arbani mengatakan, para pemain Roman Picisan tidak hanya mengandalkan dialog antar tokoh, namun juga gestur dan ekspresi. Hal itu membuat kisah percintaan Roman dan Wulandari (Adinda) di Roman Picisan lebih elegan dan tidak lebay.
“Pokoknya beda ya. Kita bangun scene lebih ke tatapan mata. kita kayak sebel tapi ada perasaan sendiri. Disini ada puisi-puisinya, itu yang bikin beda. Baper-nya elegan. Love scene-nya itu kita jadi kayak lihatnya tuh yang sebal, tapi sebenarnya suka,” ujarnya.
Namun begitu, Arbani tidak menampik bahwa dirinya sempat merasa terbebani dalam memerankan tokoh Roman. Pasalnya, tokoh itu begitu fenomenal pada tahun 80-an silam, ketika diperankan Rano Karno.
Arbani takut penonton membanding-bandingkannya dengan Rano. “Sempat terbebani karena takutnya orang-orang banding-bandingkan Roman tahun delapan puluhan sama Roman tahun 2017,” lanjut cowok kelahiran 15 Oktober 1994 itu.
Terlepas dari beban yang dihadapi, Arbani bangga diberi kepercayaan untuk memerankan Roman. “Ada rasa bangganya cuma ya enggak bangga-bangga banget sih. Aku sama yang lain sama. Mau peran utama atau peran lain kan sama saja,” tutupnya.
