Nabila Putri Ikut Balap Liar Jatuh, Baju Balap Dibakar Sang Ayah

Oleh: - 3 Oktober 2017  |

Instagram

Nabila Putri Naik Motor Gede
Nabila Putri (Instagram)

Melihat penampilan fisik aktris dan presenter Nabila Putri yang begitu cantik dan mulus, mungkin orang-orang bakal kaget bila tahu Nabila adalah seorang anak motor. Bahkan, kebiasaan Nabila naik motor sudah dilakukannya sejak SMP.

Saat masih SMP, Nabilah sudah biasa menunggangi motor ber-CC besar. Dijumpai di kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, belum lama ini, Nabila bercerita dirinya sudah terbiasa jatuh dari motor saat coba merengkuh cita-citanya untuk menjadi seorang pembalap wanita.

Baca juga:

“Jatuh sering banget. Paling parah, ini dulu bisa jadi pelajaran, dulu pengen banget jadi pembalap, balap motor. Tapi karena cobain wearpack itu sesek banget ya, kayak pengap banget, akhirnya ikutlah balap-balap liar,” ungkap Nabila sebagaimana dikutip dari Tabloidbintang.com, Selasa,3 Oktober 2017.

Balapan liar, bagi Nabila bukanlah sesuatu yang tabu. Beberapa kali Nabila mengikuti ajang balap drag liar yang biasanya mengambil lokasi track di bandara tidak terpakai. Dalam salah satu aksi drag-nya, Nabila pernah mengalami kecelakaan yang lumayan parah.

“Pernah ikut lah (balap liar), kayak ada bandara kosong terus nge-drag lurus terus, ngebut, ternyata di ujung jalan banyak kerikil-kerikil kecil, motornya kayak muter, tapi aku pakai jaket enggak ada yang bolong semua, celana semua enggak ada yang bolong, helm itu sampe yang dak dak, sampai mental,” ceritanya.

Kecelakaan parah yang menimpa Nabila saat itu sempat membuat kedua orangtua serta saudara-saudaranya khawatir. Saking takutnya Nabila bakal balapan lagi pasca kecelakaan, sang Ayah akhirnya melarang Nabila untuk mengendarai motor ber-CC besar lagi.

“Untung muka enggak hancur, itu aku masih ketawa, ‘aduh-aduh jatuh’, pas dibuka itu udah hancur. Kakakku ditelepon, motor disita papa, baju dibakar, sudah yang, ‘udah enggak boleh maen motor’. Jadi aku naik motor cc kecil selama kuliah,” tutup artis kelahiran, Purwokerto,6 November 1990 itu.

Berita Terkait.

Tinggalkan Balasan