Beberapa tahun silam, ketika sama-sama meniti karir di industri musik, Demi Lovato dan Taylor Swift adalah teman yang relatif dekat. Namun belakangan, keduanya dikabarkan tidak akur. Hal itu dibuktikan dengan tidak tertariknya Demi Lovato untuk bergabung di Taylor Swift’s Squad, sekumpulan artis-artis papan atas teman dekan Taylor Swift.
“Ada beberapa wanita yang aku tidak bisa aku jadikan teman, tapi aku sama sekali tidak mempermasalahkannya,” ungkap Demi dalam wawancara dengan Refinery baru-baru ini.
Demi menilai idealisme Taylor Swift terlalu absurd, seperti pandangannya tentang feminisme yang dinilainya sudah dalam taraf lebay. “Menurutku, jangan melakukan aksi feminisme jika kamu tidak mengetahui bagaimana cara kerjanya,” ujar penyanyi 23 tahun itu.
Dibanding Taylor Swift yang pernah menjadi temannya, Demi Lovato lebih respek pada artis Lena Dunham atau Beyonce yang menurut Demi telah terbukti nyata berjuang untuk feminisme tanpai mengklaim dirinya adalah pejuang feminisme.
Baca juga:
“Aku lebih menghargai wanita seperti Lena Dunham atau Beyonce yang memang mempunyai kerja yang nyata dan memiliki pernyataan yang tegas dalam hal feminisme,” tandasnya.
Belum lama ini, Demi juga mengkritik Tayor Swift yang telah menyumbang uang sebesar USD 250 ribu untuk membantu penyanyi Kesha melawan Dr. Luke, produser yang diduga telah memperkosa Kesha. Lewat Twitter, Demi mengaku tidak terkesan dengan aksi Swift.
“buatlah sesuatu yang berguna bagi Negara tentang sesuatu yang terjadi, baru aku akan terkesan.” kata Lovato saat itu.
