Imaz Fitria Si Iteung di Kabayan Sekolah Lagi Tak Ada Darah Sunda

Oleh: - 19 Juni 2016  |

Instagram

Imaz Fitria
Imaz Fitria (Tribunnews.com)

Meski menyandang gelar runner up 1 Miss Celebrity Indonesia 2012, nama Imaz Fitria, beberapa bulan lalu masih belum begitu populer di mata para pemirsa televisi tanah air. Namun, belakangan ini, Imaz Fitria mendadak beken setelah sinetron Kabayan Sekolah Lagi di RCTI yang dia bintangi relatif sukses.

Kesuksesan yang diraih Imaz dalam sinetron Kabayan Sekolah Lagi ternyata butuh perjuangan yang relatif berat. Sebagai gadis yang tidak punya darah sunda, Imez sempat menemui kesulitan ketika harus berperan sebagai Iteung yang logat sundanya sangat kental.

“Saat mendapat peran itu, aku langsung memikirkan caranya bisa berlogat Sunda, mengingat aku lahir dan besar di Medan,” ungkap Imaz, dikutip dari Tabloidbintang.com, Minggu,19 Juni 2016.

Tidak hanya soal logat yang membuat Imaz kesulitan, Imaz juga merasakan beban berat ketika mengingat tokoh Iteung di film selama ini diperankan oleh bintang-bintang besar, mulai dari Paramitha Rusady, Desi Ratnasari, hingga mendiang Nike Ardilla. “Tambah lagi beban nama-nama besar yang pernah sukses memerankan Iteung,” ujarnya.

Baca juga:

Imaz bercerita, dirinya mendalami peran Iteung lewat video film-film lama Kabayan yang dia tonton di situs Youtube. Tak ingin disebut hanya mengekor, Imaz mengklaim punya warna tersendiri dalam memerankan tokoh Iteung. “Aku melihat akting mereka lewat YouTube. Tapi aku enggak mau meniru mereka. Ini Iteung versi Imaz,” lanjutnya.

Sosok Iteung sendiri menurut Imaz sangat berbeda jauh dengan dirinya. Imaz yang kesehariannya biasa berbicara terlalu keras harus menahan diri dari kebiasaannya itu ketika beradu akting dengan Mat Drajat, pemeran Kabayan di sinetron tersebut. Imaz semangat memerankan tokoh Iteung lantaran hal itu bisa membuktikan bahwa dirinya adalah artis serba bisa.

“Iteung itu Sunda pisan. Bicaranya lembut. Beda dengan aku yang terbiasa bicara keras. Tapi menurutku, aktor itu harus bisa menggunakan semua bahasa dan logat. Itu yang menjadi motivasiku agar menguasai logat Sunda,” tandasnya.

Berita Terkait.

Tinggalkan Balasan