Artis senior Moudy Wilhelmina relatif konsisten bertahan di ketatnya persaingan artis sinetron tanah air. Sejak membintangi sinetron perdananya Buku Harian SCTV pada tahun 1994 silam, eksistensi Maudy tetap terjaga sampai sekarang.
Maudy sendiri sadar bahwa seiring waktu berjalan, industri sinetron disesaki oleh kemunculan artis baru yang muda, bertalenta, dan berwajah cantik. Kendati begitu, Maudy tetap optimis posisinya tak akan terganti karena sudah punya spesialisasi peran.
“Kalau pemain muda enggak akan bisa mengambil peran aku sebagai ibu-ibu atau tante-tante. Jadi aku enggak takut kalau banyak pemain muda sekarang” ungkap Maudy sebagaimana dikutip dari Tabloidbintang.com, Rabu,6 Desember 2017.
Seperti diketahui, di sinetron-sinetron yang dibintanginya dalam beberapa tahun belakangan, Maudy sering memerankan karakter seorang ibu atau tante. Contoh paling anyar, ketika ia memerankan Tante Syarmi di sinetron Ada si Manis di Jembatan ANTV.
Baca juga:
Sebagai artis yang telah banyak makan asam garam dunia sinetron, Moudy mengalami dua tren sinetron di sepanjang kariernya, yakni sinetron mingguan dan stripping. Maudy menyebut perbedaan sinetron dulu dan sekarang tak hanya jadwal tayangnya, tapi juga peralatan syutingnya.
“Kalau dulu semua dipikirkan matang-matang kalau sekarang serba cepat langsung jadi. Kamera pun lebih sederhana enggak harus pakai kamera yang besar untuk keperluan syuting,” terang pemaran Mama Rika di sinetron Bidadari RCTI tahun 2000-an itu.
Selain itu, Moudy juga melihat sinetron stripping sangat tergantung pada pencapaian rating. Maudy pun tanpa malu-malu mengakui dirinya sempat merasa terbebani oleh persaingan rating yang begitu ketat, dia mangaku down ketika tahu rating sinetronnya turun.
“Kalau rating sinetron turun pasti (semangat) agak drop. Beban juga sih tapi kalau rating turun semua pemain dan kru harus memperbaiki juga,” pungkasnya.
