Cerita Film Schindlers List: Liam Neeson Jadi Pahlawan Yahudi

By-|

Instagram

Gadis Kecil di Film Schindler's List
Gadis Kecil di Film Schindler's List (IMDB)

Schindler’s List adalah film drama sejarah yang disutradarai oleh Steven Spielberg dan dirilis pada tahun 1993 silam. Film tersebut diangkat dari kisah nyata tentang Oskar Schindler, seorang pengusaha Jerman sekaligus anggota Partai Nazi yang menyelamatkan nyawa lebih dari seribu orang Yahudi selama Perang Dunia II. Schindler’s List dianggap sebagai salah satu karya terbaik dalam sejarah perfilman dunia. Tak heran bila film tersebut memenangkan tujuh Penghargaan Oscar, seperti Best Picture, Best Director, dan Best Adapted Screenplay. Schindler’s List juga diakui sebagai salah satu film paling berpengaruh dalam sejarah lantaran berhasil menginspirasi banyak orang untuk mempelajari tentang Holocaust dan menimbulkan kesadaran tentang pentingnya toleransi dan persatuan.

Invasi Jerman ke Polandia

Schindler’s List awali kisahnya dengan memperlihatkan sebuah keluarga Yahudi Polandia sedang melakukan ibadah. Secara perlahan lilin di hadapan mereka mulai memudar kemudian warna seluruh layar dalam film tersebut yang tadinya berwarna berubah menjadi hitam putih saja. Scene kemudian berlanjut dengan narasi kejadian bulan September 1939, dimana pasukan Polandia berhasil dikalahkan oleh pasukan Nazi Jerman hanya dalam waktu 2 minggu lewat serangan blitzkrieg (cepat) mereka yang legendaris. Sejak saat itu, kehidupan kaum Yahudi berubah drastis dari yang serba gembira menjadi penuh nalangsa. Nazi mengharuskan keluarga Yahudi yang tinggal di pinggiran kota untuk mendaftarkan seluruh anggota keluarga mereka agar direlokasikan ke perkotaan.

Ditempat tempat lain, pada sebuah restoran kita akan diperkenalkan dengan salah satu pengusaha kaya berasal dari Cekoslovakia. Pria itu bernama Oskar Schindler, sang tokoh utama yang diperankan aktor kawakan Liam Neeson. Dia datang ke Polandia dengan maksud dan tujuan untuk menjadi pengusaha, yaitu dengan membangun sebuah pabrik logam untuk diolah menjadi peralatan yang sangat dibutuhkan dalam peperangan. Schindler sendiri digambarkan sebagai orang yang tamak, namun ahli dalam mengambil hati orang. Terbukti dalam beberapa jam saja di restorean, ia dengan mudah mendekati beberapa perwira Nazi Jerman dengan cara mentraktir mereka semua. Hal itu dilakukan apalagi kalau bukan untuk melancarkan misi bisnisnya datang ke Polandia.

Schindler Mendekati Perwira Nazi
Schindler Mendekati Perwira Nazi (Youtube)

Schindler kemudian mendatangi kantor Judenrat, sebuah lembaga yang terdiri dari 24 anggota terpilih yang mengurus data detail setiap penduduk Yahudi serta tempat pengaduan mereka. Di sana, Schindler mencari seorang akuntan Yahudi bernama Itzhak Stern (Ben Kingsley). Schindler mengatakan bahwa dia akan membangun sebuah pabrik logam untuk memproduksi peralatan perang dan dapur sebagai suplai kebutuhan tentara Nazi selama Perang Dunia II. Oleh karena itu, dia meminta bantuan Stern untuk mencari investor dana dari orang-orang kaya Yahudi. Schindler ingin menunjuk Stern sebagai manajer di pabrik tersebut saat nanti sudah berdiri. Awalnya Stern menolak, namun dengan keahlian bicaranya, Schindler berhasil membuat Stern berubah pikiran.

Kesuksesan Pabrik Schindler

Stern berhasil mendapatkan dua investor Yahudi untuk membangun pabrik pengolahan logam. Setelah pabrik pengolahan logam selesai dibangun, Stern memberi pelatihan pada para pekerja dari warga Yahudi serta bertanggung jawab untuk mengurus perizinan kartu biru. Sekadar diketahui, kartu biru adalah sebuah pengenal khusus untuk kaum Yahudi selama Perang Dunia II yang menandakan mereka aman dari pengiriman ke Ghetto karena keahlian mereka dibutuhkan oleh pemerintah Jerman. Sayangnya para pekerja Yahudi di pabrik Schindler itu nantinya tidak mendapatkan upah. Pasalnya, gaji mereka diambil oleh tentara Nazi, sementara Schindler memanfaatkan situasi itu untuk memaksimalkan pemasukannya dengan memangkas pengeluaran pabriknya.

Waktu berjalan, pabrik Schindler sukses besar lalu dia mengirimkan ucapan terima kasih kepada perwira Nazi yang telah mengizinkannya membangun pabrik di tanah jajahannya. Schindler juga memberikan sedikit kebahagiaan kepada Stern dengan mengajaknya minum-minum, tetapi ekspresi yang ditunjukan Stern tidak senang lantaran kaumnya seperti dimanfaatkan. Selain itu, terungkap bahwa Schindler juga telah ingkar janji pada para investor Yahudi yang kini malah hidup terlantar di Ghetto. Para investor yang di awal film diceritakan telah dijanjikan keuntungan banyak oleh Schindler, kini hidup mereka malah terlunta-lunta di Ghetto. Sampai di sini Schindler memang diperlihatkan masih memiliki sikap yang egois dan tamak, sebagaimana diperkenalkan pada awal tadi.

Pembantaian di Ghetto

Pada 13 Maret 1943, kaum Yahudi di Polandia mengalami hari terburuknya. Tentara Nazi pada hari itu melakukan pembantaian massal di Ghetto tempat mereka selama ini dikumpulkan. Dengan kejam, para tentara menembak kaum Yahudi yang tak berdaya satu per satu tanpa terkecuali. Mereka merampas harta benda dan membakar kamar-kamar mereka di Ghetto tersebut. Kaum Yahudi yang lemah dan tak berdaya di rumah sakit memutuskan untuk mengakhiri penderitaan mereka dengan menenggak racun. Itu adalah satu-satunya cara agar mereka tidak merasakan kekejaman tentara Nazi. Schindler sedang berkuda di sekitar ghetto saat pembantaian berdarah itu berlangsung. Dia hanya bisa diam terpaku melihat kekejaman yang terjadi di sana.

Gadis Kecil Baju Merah di Ghetto
Gadis Kecil Baju Merah di Ghetto (Youtube)

Baca juga:

Saat para tentara Nazi menggiring kaum Yahudi untuk dihabisi, diperlihatkan gadis kecil (Oliwia Dabrowska) yang mengenakan baju merah berlari untuk bersembunyi dari mereka. Pada adegan gadis kecil berbaju merah itulah gambaran warna selain hitam putih dihadirkan dalam film Schindler’s List sebagai pesan tersirat. Scene itu menganalogikan kehidupan yang penuh warna dan harapan bagi kaum Yahudi saat itu. Namun begitu, hari tersebut kekejaman terus berlangsung hingga malam. Para tentara Nazi mencari dan menggeledah setiap sisi rumah, menembak warga Yahudi yang mereka temukan. Pembantaian itu mengakibatkan pabrik milik Schindler berhenti beroperasi lantaran para pekerjanya, termasuk Stern, ditangkap dan bersiap untuk dieksekusi juga.

Schindler lalu meminta izin untuk membangun pabriknya lagi kepada perwira Nazi yang berkuasa di sana, yaitu Amon Goth (Ralph Fiennes). Namun, untuk mendapatkan izin tersebut bukanlah perkara mudah. Schindler bahkan harus membagi keuntungannya dengan Amon, pun dengan Stern yang juga dipaksa untuk bekerja di bawah perintah Amon. Tentu saja, hal tersebut tidak menguntungkan bagi Schindler lantaran laporan keuangan pabrik bisa diakses langsung oleh Amon tanpa melalui Schindler sang pemilik. Tak hanya itu, para perwira Nazi bahkan dengan mudahnya ikut campur dalam urusan pabrik. Salah satu pekerja Yahudi hampir dibunuh karena lambat dalam memproduksi engsel, tetapi beruntung dua pucuk pistol milik tentara Nazi tidak bisa digunakan untuk menembak.

Mulai Simpati pada Yahudi

Diceritakan ada seorang wanita Yahudi datang menemui Schindler memohon untuk menyelamatkan orang tuanya yang sudah lanjut usia. Lansia Yahudi sendiri kala itu dianggap tak berguna oleh Nazi sehingga bakal dieksekusi mati. Pada saat itu, para Yahudi tahu bahwa pabrik Schindler adalah tempat perlindungan mereka. Hal tersebut terjadi karena Stern diam-diam menolong orang-orang Yahudi dengan mengatakan untuk meminta bantuan kepada Schindler. Mengetahui hal itu, Schindler marah besar pada Stern karena bila fakta itu bocor ke Nazi dapat mengancam dirinya. Namun, Schindler tetap membantu wanita itu dengan cara memasukkan orang tuanya ke dalam pabrik setelah menyuap seorang perwira Nazi dengan jam tangan mahal miliknya.

Cerita berlanjut ketika Ghetto yang dikuasai Amon diadakan pemeriksaan kesehatan massal. Semua pria dan wanita Yahudi tanpa terkecuali diperintahkan untuk melepaskan pakaian dan berlari melingkar untuk diperiksa satu per satu kesehatan mereka. Beberapa wanita yang terlihat pucat melukai jari mereka agar mengeluarkan darah lalu mengoleskannya ke wajah biar terlihat bugar tak sakit-sakitan. Bagi yang dinyatakan sehat, mereka diizinkan kembali ke baraknya masing-masing, sedangkan yang sakit akan dibawa ke gerbong kereta yang tidak diketahui tujuannya. Anak-anak Yahudi dipisahkan dari orang tua mereka dan diangkut ke tempat yang tidak diketahui. Namun, beberapa anak Yahudi berhasil kabur dan bersembunyi di tempat yang mereka anggap aman.

Jasad Gadis Kecil Schindler's List
Jasad Gadis Kecil Schindler's List (Youtube)

Pada bulan April 1944, di Hujowa Gorka terjadi pembakaran massal mayat Yahudi yang sebelumnya dieksekusi di Ghetto. Tercatat lebih dari 10.000 mayat Yahudi dibakar dan asap hitam dari pembakaran itu menggelapkan langit Polandia serta membawa debu sisa-sisa pembakaran. Di antara mayat-mayat Yahudi terdapat sebuah gerobak yang membawa jenazah gadis kecil berbaju merah. Schindler sangat terpukul ketika melihat mayat si gadis kecil berbaju merah tersebut. Dia merenungi bahwa mayat manusia ditumpuk dan dibakar seperti sampah adalah berbuatan yang sangat melampaui batas. Kejadian itu membuat Schindler yang dulu masih agak cuek dengan nasib Orang Yahudi kini bak pejuang bagi kelangsungan hidup mereka selama perang berlangsung.

Pahlawan Penyelamat Yahudi

Schindler memutuskan untuk menggunakan semua uangnya untuk membeli orang-orang Yahudi dari Nazi. Hal itu dia lakukan untuk menyelamatkan mereka dengan dalih akan mempekerjakan para Yahudi tersebut di pabrik yang akan didirikannya di kampung halamannya Cekoslovakia. Schindler dan Stern lalu menyusun daftar nama orang Yahudi yang akan dibeli. Daftar nama itu pada kemudian hari akan populer dengan istilah Schindler’s List, sebagaimana judul film ini. Orang-orang Yahudi yang telah dibeli lalu dipisahkan antara laki-laki dan perempuan, kemudian diangkut ke Cekoslovakia dengan kereta api. Sesampainya di sana, kaum Yahudi disambut dengan hangat oleh Schindler. Dia bahkan mempersiapkan sup panas dan roti yang mungkin sudah lama tak mereka rasakan.

Namun, kereta yang membawa wanita-wanita Yahudi ternyata dikirim ke Kamp Konsentrasi Auschwitz oleh pejabat Jerman di sana. Rupanya ada pengusaha lain yang memesan wanita-wanita tersebut sebagai pekerja. Schindler terpaksa menyuap agar wanita-wanita Yahudi itu dikirim ke tempat yang semestinya. Beruntung bagi Schindler, pejabat Nazi menerima suap yang dia tawarkan sehingga para wanita Yahudi selamat. Pabrik Schindler di Cekoslovakia hanya beroperasi sekitar tujuh bulan. Lantaran tujuan utamanya adalah tempat perlindungan orang Yahudi, pabrik tersebut tidak memproduksi amunisi dan granat sebagaimana yang dijanjikan Schindler pada pejabat Jerman. Pabrik tersebut hanya memberi labelnya pada produk-produk yang didapat dari pabrik lain.

Perpisahan Schindler dengan Yahudi
Perpisahan Schindler dengan Yahudi (Youtube)

Selama periode itu, Schindler mengeluarkan jutaan reichsmark untuk memberi makan pekerja Yahudi dan menyuap pejabat Jerman agar pekerjanya tetap aman. Tak berselang lama tersiar kabar di radio yang menyebut Jerman menyerah dalam perang melawan sekutu, khususnya Uni Soviet. Jerman menyerah tanpa syarat dan menyerahkan seluruh wilayah yang dikuasai Jerman di Eropa kepada Uni Soviet . Schindler harus segera kabur dari kejaran Soviet karena dia merupakan anggota partai Nazi yang membantu Jerman memenuhi kebutuhan perang. Di malam perpisahan, Stern mewakili pekerja Yahudi lainnya untuk menyerahkan cincin emas dengan ayat dari Talmud, “barang siapa yang menyelamatkan satu nyawa, maka dia menyelamatkan seluruh dunia”.

Schindler berhasil menyelamatkan 1.100 orang Yahudi, tetapi merasa sedih dan menyesal tidak bisa menyelamatkan lebih banyak. Dia mengungkapkan bahwa andai saja dirinya mengumpulkan lebih banyak uang dan tidak boros, dia bisa menyelamatkan lebih banyak Yahudi. Esok harinya, warga Yahudi Polandia dibebaskan oleh Tentara Soviet. Amon Gowth dihukum gantung oleh Tentara Soviet atas kejahatan kemanusiaan. Film kemudian berlanjut ke masa sekarang atau tahun 1993. Diperlihatkan pada peringatan Holocaust, orang Yahudi yang diselamatkan oleh Schindler menaruh batu di atas makamnya sebagai tanda penghormatan. Kini lebih dari 6000 keturunan Yahudi yang diselamatkan oleh Schindler, kurang lebih 4000 dari mereka memilih tinggal di Polandia.

Berita Terkait.