Rating Sinetron Tutur Tinular Buruk, Mengikuti Jejak Saur Sepuh?

Oleh: - 29 Oktober 2021  |

Instagram

Rico Verald dan Dimas Aditya
Rico Verald dan Dimas Aditya (Youtube)

Sinetron kolosal Tutur Tinular dihadirkan MNCTV sejak Kamis,21 Oktober 2021 silam. Sinetron yang kini jadi penghuni baru slot late prime time MNCTV pukul 21.30 WIB itu sebelum tayang sangat dinantikan kehadirannya oleh banyak pemirsa televisi tanah air.

Bagaimana tidak, nama Tutur Tinular yang sejatinya merupakan sandiwara radio populer tahun 80-an silam adalah magnet tersendiri. Kesuksesan sandiwara radio karya S. Tidjab itu membuat Tutur Tinular beberapa kali diangkat ke layar lebar dan serial televisi.

“Kisah seru yang bikin terp3s0na kalian semua akan hadir Mulai BESOK MALAM!! Saksikan #TuturTinularMNCTV Mulai Besok Malam, Pukul 21.30 WIB hanya di MNCTV,” tulis MNCTV dalam pengumuman promo Tutur Tinular di Instagram, Rabu,20 Oktober 2021.

Berangkat dari fakta di atas, tidak berlebihan rasanya bila banyak pemirsa memprediksi performa rating sinetron yang dibintangi Rico Verald dan Dimas Aditya itu bakal sukses, setidaknya sama dengan versi terdahulunya yang tayang di Indosiar pada 2011 dan 1997.

Sayangnya prediksi itu jauh panggang dari api. Alih-alih bisa bersaing dengan program-program unggulan di slot late prime time stasiun televisi lain seperti sinetron Amanah Wali 5 RCTI atau Buku Harian Seorang Istri SCTV, rating Tutur Tinular 2021 malah memble.

Tutur Tinular 2021 di MNCTV
Tutur Tinular 2021 di MNCTV (Instagram)

Mengutip laporan rating yang diunggah akun Instagram @dunia_tv pada Kamis,28 Oktober 2021 kemarin, Tutur Tinular selama semingguan tayang hanya mampu raih TVR (share) 3-4 persen. “Sejak tayang perdana, share-nya berkisar dari 3 hingga 4 persen,” tulis @dunia_tv.

Baca juga:

Raihan angka share tiga hingga empat persen untuk ukuran sebuah sinetron yang tayang pada jam prime time terbilang sangat mengecewakan. Sebagai pembanding, Amanah Wali 5 yang juga tayang di slot late prime time sering raih share 30, bahkan pernah 40.

Dengan performa rating seperti itu, bukan hal mengejutkan bila usia penayangan Tutur Tinular ke depannya akan seumur jagung, tak sanggup menyentuh 30-50 episode. Sekadar diketahui, Tutur Tinular versi 2011 saja bisa catatkan jumlah episode sebanyak 329.

Bila Tutur Tinular bakal gatot (gagal total) dan akan tamat dalam waktu dekat, hal itu mengingatkan kita pada nasib serupa yang dialami Saur Sepuh SCTV (2017). Sinetron yang juga diadaptasi dari sandiwara radio populer itu gagal bersinar saat diproduksi ulang Sinemart.

Sinetron Kolosal Saur Sepuh di SCTV
Sinetron Kolosal Saur Sepuh di SCTV (Vidio)

Digadang-gadang bakal mengakhiri kedigdayaan sinetron Dunia Terbalik RCTI yang kala itu rajai tangga rating, Saur Sepuh pada 2017 kesulitan untuk sekadar menembus lima besar. Pada akhirnya, Saur Sepuh harus tamat di episode ke-14 setelah dua mingguan tayang.

Saur Sepuh sendiri boleh dibilang adalah sandiwara radio paling populer dan melegenda di Indonesia. Karakter Brama Kumbara yang diciptakan Niki Kosasih—penulis cerita Saur Sepuh—sama populernya dengan tokoh Arya Kamandanu-nya S. Tidjab di Tutur Tinular.

Berita Terkait.

Tinggalkan Balasan