Cerita Game of Thrones Season 1: Lahirnya Para Naga dari Api

By-|

Instagram

Game of Thrones Season 1
Game of Thrones Season 1 (Youtube)

Game of Thrones adalah serial televisi bergenre kolosal yang tayang di channel HBO sejak 17 April 2011 silam. Serial tersebut merupakan adaptasi novel sukses berjudul A Song of Ice and Fire karya penulis George R. R. Martin. Game of Thrones disebut-sebut sebagai salah satu serial televisi tersukses pada era modern. Tak mengherankan bila rating serial tersebut di IMDB terbilang tinggi, satu dari sedikit serial dengan rating sembilan koma, tepatnya 9,2. Dari segi kepopuleran, Game of Thrones boleh dibilang hanya kalah dari Breaking Bad (2008–2013), penyandang gelar serial televisi terbaik sepanjang masa. Game of Thrones sendiri sudah merampungkan seluruh episodenya sebanyak 73, terbagi dalam delapan musim penayangan dari tahun 2011 hingga 2019. Seberapa menarik cerita Game of Thrones? Popmagz.com akan mengulasnya dalam tulisan ini.

Latar Belakang Cerita

Serial televisi Game of Thrones memiliki latar belakang cerita tentang kerajaan-kerajaan di sebuah benua fantasi bernama Westeros. Di benua tersebut ada gabungan tujuh kerajaan yang pimpinan tertingginya adalah King Robert Baratheon (Mark Addy). Raja Robert menduduki sebuah singgasana bernama Iron Throne di King’s Landing, ibu kota dari Westeros. Tujuh kerajaan di Westeros dulunya terpisah sendiri-sendiri sebagai kerajaan yang independen. Tujuh kerajaan itu lalu disatukan oleh Aegon Targaryen yang datang dari Valyria, sebuah kota di benua Essos. Aegon datang melintasi Narrow Sea ke Westeros lalu menaklukan tujuh kerajaan dengan pasukan naganya. Dia kemudian menyatukan tujuh kerajaan yang telah dia kalahkan menjadi satu kerajaan di bawah pimpinannya.

Seven Kingdom alias tujuh kerajaan di Westeros tersebut adalah Kingdom of the North yang kini dipimpin oleh Eddard Stark atau Ned Stark (Sean Bean), Kingdom of Mountain and Vale dipimpin Jon Arryn (John Standing) yang juga merangkap perdana menteri kerajaan utama, Kingdom of the Isles and the Rivers yang wilayahnya dibagi dua, masing-masing dipimpin Balon Greyjoy (Patrick Malahide) dan Hoster Tully (Christopher Newman), Kingdom of the Rock yang dipimpin Tywin Lannister (Charles Dance), Kingdom of the Stormlands dimpimpin Renly Baratheon (Gethin Anthony) yang merupakan adik kandung King Robert, Kingdom of the Reach yang dimpimpin Mace Tyrell (Roger Ashton-Griffiths), dan Principality of Dorne yang dipimpin Doran Martell (Alexander Siddig).

Tywin Lannister boleh dibilang posisinya paling strategis di antara para raja kecil di tujuh kerajaan Westeros. Pasalnya, dia adalah mertua raja usai Cersei Lannister (Lena Headey) putrinya dinikahi King Robert. Selain Cersei yang kini telah menjadi ratu di Westeros, Tywin memiliki dua anak lain, yaitu Jaime Lannister (Nikolaj Coster-Waldau) kembaran Cersei dan adik bungsu mereka, si cebol Tyrion Lannister (Peter Dinklage). Tyrion merupakan karakter paling genius di Game of Thrones sekaligus favorit banyak penonton Game of Thrones. Adapun cucu Tywin juga ada tiga, yaitu Joffrey (Jack Gleeson) sang pewaris tahta King Robert, Myrcella Baratheon (Nell Tiger Free) yang merupakan cucu perempuan satu-satunya, dan paling bungsu adalah Tommen Baratheon (Dean-Charles Chapman).

Kematian Perdana Menteri

Season pertama Game of Thrones dibuka dengan adegan tiga anggota The Night’s Watch sedang dalam misi melacak pasukan Wildlings di balik The Wall. The Night’s Watch adalah pasukan khusus yang bertugas menjaga wilayah utara kerajaan, dimana wilayah tersebut dibatasi oleh sebuah tembok raksasa bernama The Wall. Pasukan Night’s Watch dulunya menjaga kerajaan dari serangan White Walkers, yaitu zombie bertubuh es yang sudah dianggap punah ratusan tahun silam. Sementara pada era sekarang Night’s Watch menjaga perbatasan dari serangan orang liar di sisi utara The Wall bernama bangsa Wildlings. Tiga orang anggota Night’s Watch yang sedang melacak Wildlings di luar tembok secara mengejutkan bertemu dengan White Walkers.

Dua dari anggota Night’s Watch tersebut mati terbunuh oleh White Walkers yang menyerang mereka, sementara satu orang berhasil melarikan diri hingga ke Winterfell, ibu kota Kingdom of the North. Night’s Watch yang selamat itu lalu bercerita pada orang-orang tentang White Walkers, namun tidak ada yang mempercayainya. Dia malah dianggap membelot dari pasukannya sendiri, sehingga Ned Stark memberikan hukuman mati padanya. Ned Stark yang merupakan sahabat terdekat King Robert adalah orang yang loyal kepada kerajaan. Ned memiliki istri bernama Catelyn (Michelle Fairle) dari House Dally dan memiliki lima orang anak, yaitu Robb (Richard Madden), Sansa (Sophie Turner), Arya (Maisie Williams), Brandon (Isaac Hempstead Wright), dan Rickon (Art Parkinson).

Jon Snow dan Para Saudaranya
Jon Snow dan Para Saudaranya (Youtube)

Ned juga memiliki anak haram bernama Jon Snow (Kit Harington) serta anak angkat bernama Theon Greyjoy (Alfie Allen) yang merupakan anak kandung dari Balon Greyjoy. Ned menerima kabar Jon Arryn yang sudah dia anggap seperti ayah sendiri meninggal dunia karena demam. Dia juga mendapat kabar King Robert sedang dalam perjalanan menuju Winterfell untuk memintanya menjadi penerus Jon Arryn sebagai perdana menteri serta menjodohkan Joffrey dengan Sansa. King Robert datang bersama rombongannya termasuk Jaime dan Tyrion. Pada saat yang sama, Catelyn mendapatkan surat dari Lysa (Kate Dickie) yang merupakan adik sekaligus janda Arry. Surat itu mengungkapkan Jon Arryn bukan mati karena sakit, melainkan diracun oleh para Lannister.

Keesokan harinya, Bran yang memiliki hobi memanjat tembok dan menara Winterfell tanpa sengaja memargoki Cersei Lannister sedang melakukan hubungan terlarang dengan saudara kembarnya sendiri, Jaime. Keberadaan Bran di tempat mereka berbuat asusila ketahuan, sehingga Jaime mendorong Bran dari Menara sampai terjatuh. Jaime melakukan itu untuk menghilangkan saksi perilaku bejat dan menjijikan antara dia dengan saudarinya itu. Bran rupanya tidak meninggal meski jatuh dari ketinggian, melainkan hanya koma. Di tempat lain, Ned ayah Bran telah menerima jabatan sebagai Hand of the King baru menggantikan Jon Arryn. Ned pun harus meninggalkan Winterfell menuju Kings Landing ditemani oleh dua putri kesayangannya, Sansa dan Arya.

Jon Snow Menjadi Night’s Watch

Usai ayahnya pergi ke King’s Landing untuk menjadi perdana menteri baru, Jon Snow memilih untuk tidak tinggal lagi di Winterfell. Dia menerima ajakan pamannya atau adik Ned yang bernama Benjen Stark (Joseph Mawle) untuk mengikuti jejaknya menjadi Rangers of the Night’s Watch. Sebelum pergi, Jon memberikan pedang kecil kepada Arya adik kesayangannya sebagai hadiah yang kemudian diberi nama Needle. Tyrion Lannister sendiri juga turut ikut dalam rombongan Jon Snow ke utara dengan tujuan yang sebenarnya tidak jelas. Sedangkan Catelyn tetap tinggal di rumahnya demi merawat Bran yang masih belum sadarkan diri. Saat masih koma, Bran diserang oleh seorang pembunuh bayaran yang dikirim oleh Cersei, tetapi dire wolf atau serigala penjaga milik Bran berhasil mencegah pembunuhan itu.

Catelyn lalu memutuskan untuk menyusul suaminya ke King’s Landing secara diam-diam untuk memberitahu tentang percobaan pembunuhan anaknya. Dia mencurigai keterlibatan Lannister dalam usaha pembunuhan putranya tersebut. Setelah Bran sadar dari komanya, dia tidak mengingat apa pun tentang kejadian yang dialaminya. Dia tidak ingat atas apa yang terjadi di menara Winterfell antara Cersei dan Jaime Lannister. Sementara Ned dan rombongan kerajaan akhirnya tiba di King’s Landing, lalu dia memimpin Small Council (Dewan Kerajaan) yang didalamnya beranggotakan Grand Maester Pycelle (Julian Glove) sang tabib kerajaan, Petyr Baelish alias Littlefinger (Aidan Gillen) si bendahara kerajaan, Lord Varys (Conleth Hill) pimpinan intel kerajaan, dan Renly dari Kingdom of the Stormlands yang bertanggung jawab pada masalah hukum kerajaan.

Ned Stark di Sidang Dewan
Ned Stark di Sidang Dewan (Youtube)

Dalam rapat dewan tersebut, Ned menyadari bahwa kerajaan selama ini dikelola dengan tidak profesional, dimana Small Council selalu mengabaikan nasihat dan perintah dari Perdana Menteri Jon Arryn saat masih menjabat. Catelyn lalu tiba di King’s Landing lalu dicegat oleh Littlefinger yang merupakan teman lamanya dulu. Kepada Catelyn, Littlefinger menawarkan bantuan untuk membantu mencari tahu siapa pelaku di balik kecelakaan yang melumpuhkan Bran serta dalang dari upaya pembunuhan terhadap putranya tersebut. Littlefinger juga memberitahu senjata yang digunakan oleh pembunuh bayaran terhadap Bran adalah milik Tyrion Lannister. Mendapat informasi itu, Catelyn lalu bertemu dengan suaminya dan menceritakan semuanya. Sayangnya Ned dan Catelyn belum memiliki bukti yang kuat untuk mengambil tindakan pada Tyrion.

Viserys dan Daenerys Targaryen

Sementara itu di Essos, Viserys Targaryen (Harry Lloyd) putra dari King Aerys II (David Rintoul) mantan raja Seven Kingdoms berencana untuk mengambil lagi tahta kerajaan yang menjadi haknya dengan memanfaatkan adiknya, Daenerys (Emilia Clarke). Viserys dan Daenerys adalah dua keturunan Targaryen terakhir yang tersisa di dunia usai kaumnmya terbantai dalam pemberontakan Robert. Sekadar diketahui, pada 15 tahun silam ketika masih menjadi Kingdom of the Stormlands, Robert melakukan pemberontakan hingga menewaskan King Aerys II dan seluruh keturunan Targaryen kecuali Viserys dan Daenerys yang berhasil dilarikan ke Essos. King Aerys II dikudeta karena sudah sangat semena-mena dalam menjalankan pemerintahan, bahkan dia dijukuli sebagai The Mad King atau Si Raja Gila.

15 tahun berlalu dari dikudetanya sang ayah, Viserys yang telah dewasa meminta bantuan pedagang kaya di Essos bernama Illyrio Mopatis (Roger Allam) untuk membuat kesepakatan dengan panglima perang Dothraki bernama Khal Drogo (Jason Momoa). Kesepakatannya adalah Drogo bisa menikahi adiknya dengan imbalan Viserys mendapatkan pasukan Dothraki untuk merebut kembali Iron Throne atau Tahta Raja Westeros. Dothraki adalah sebuah ras prajurit penunggang kuda nomadik yang terkenal sangat sadis, bahkan dikatakan mereka memang dilahirkan bertarung sampai mati di pelana kudanya. Daenerys yang tidak punya pilihan lain lalu menikah dengan Khal Drogo, sesuai keinginan kakakknya. Dalam pesta ulang tahunnya, Daenerys mendapatkan hadiah Illyrio Mopatis berupa tiga fosil telur naga yang telah dikabarkan punah seratus tahun lalu.

Daenerys Targaryen dan Telur Naga
Daenerys Targaryen dan Telur Naga (Youtube)

Daenerys juga kedatangan ksatria dari Westeros bernama Jorah Mormont(Iain Glen) yang menawarkan diri sebagai pengawal pribadi. Jorah merupakan anak pimpinan Night’s Watch Lord Commander Jeor Mormont (James Cosmo) yang kini statusnya buronan atas tuduhan berkhianat. Meski awalnya canggung, Hubungan Daenerys dengan Khal Drogo semakin hangat, bahkan dia sampai hamil. Di sisi lain, Viserys mulai frustasi karena Khal Drogo tak kunjung memberinya pasukan. Viserys memberikan ancaman kepada Daenerys dan anak yang ada dikandungannya bila Khal Drogo tidak segera memberinya pasukan. Mendapati istri dan calon penerus yang ada dalam kandungan Daenerys diancam, Khal Drogo murka. Khal Drogo kemudian membunuh Viserys dengan menuangkan emas panas ke kepalanya hingga mati terpanggang.

Baca juga:

Tyrion Lannister Lolos dari Hukuman

Di Castle Black markas The Night’s Watch, Jon Snow bergabung dengan para pembunuh, perampok, dan kriminal lainnya dari tujuh kerajaan yang juga dikirim untuk menjadi pasukan Night’s Watch. Jon Snow di tempat tersebut menjadi orang yang paling unggul dalam bertarung pedang satu lawan satu. Dia berteman dengan seorang yang benar-benar tidak memiliki kemampuan bertarung bernama Samwell Tarly (John Bradley). Tidak berselang lama dia ditunjuk untuk menjadi pengawal Jeor Mormont, jabatan yang sebenarnya dia hindari karena dia ingin ikuti jejak pamannya sebagai Rangers of the Night’s Watch. Posisi pengawal Jeor Mormont diberikan kepada Jon Snow sebenarnya karena dia memang dipersiapkan sebagai Lord Commander berikutnya.

Tyrion Lannister yang sebelumnya ikut rombongan Jon Snow ke The Wall memutuskan pulang ke King’s Landing. Dalam perjalanannya pulang, dia kembali mampir ke Winterfell dan sempat memberikan desain pelana yang akan membuat Bran mampu berkuda meski kakinya lumpuh. Tyrion lalu melanjutkan perjalanannya dan tidak sengaja bertemu dengan Catelyn di sebuah kedai. Catelyn yang sudah sangat geregetan dengan Tyrion lalu meminta para kesatria di tempat itu untuk membantu menangkap terduka pelaku percobaan pembunuhan atas anaknya tersebut. Bermodal tuduhan lain yaitu terlibat dalam persekongkolan membunuh Jon Arryn, Catelyn membawa Tyrion ke Vale untuk disidang oleh adiknya Lisa Tully. Di sana Tyrion menuntut keadilan karena dia tidak merasa bersekongkol untuk membunuh Jon Arryn, apalagi sampai percobaan pembunuhan terhadap Bran Stark.

Tyrion Lannister dan Bronn
Tyrion Lannister dan Bronn (Youtube)

Tyrion menuntut untuk dilakukan trial by combat atau proses pengadilan yang dilakukan dalam pertarungan hidup dan mati satu lawan satu. Dalam proses pengadilan trial by combat tersebut, pemenang pertarungan akan dinyatakan bebas dari berbagai tuduhan. Tyrion beruntung mendapatkan sukarelawan untuk bertarung yang bernama Bronn (Jerome Flynn). Bronn lalu berhasil mengalahkan petarung perwakilan pihak Vale, sehingga Tyrion dibebaskan. Bronn pun akhirnya berteman dekat dengan Tyrion kemudian mereka pergi ke King’s Landing. Di King’s Landing, Sansa sangat menginginkan pernikahannya dengan Joffrey segera terjadi. Dia jatuh cinta dengan Joffrey dan bermimpi bisa menjadi ratu di masa depan. Sementara Arya yang menginginkan untuk menjadi petarung, dihadiahi ayahnya seorang guru pedang bernama Syrio Forel (Miltos Yerolemou).

Kings Landing Memanas

Masih dalam pencarian bukti pembunuhan Jon Arryn, Ned mengirim pengawalnya untuk menemui mantan pengawal Jon Arryn yang kini sudah menjadi knight (ksatria). Ned berniat untuk menanyakan bagaimana dia melayani Jon Arryn sampai hari-hari terakhirnya. Namun sayangnya, belum sempat menemui, mantan pengawal tersebut tewas mengenaskan dalam turnamen jousting melawan Gregor Clegane atau yang dikenal dengan The Mountain (Hafthor Bjornsson). Ned mencurigai kalau pengawalnya sendiri yang meracun Jon Arryn atas suruhan Lannister. Tak heran bila pengawal itu sebelum mati sempat diangkat menjadi ksatria dan memiliki banyak emas. Kembali ku ibu kota, King Robert bergabung dengan rapat dewan dan mendengar Viserys dan Daenerys Targaryen tengah menggalang kekuatan dari Dothraki untuk menyerang King’s Landing.

Sebagai langkah pencegahan atas rencana kudeta, King Robert meminta Lord Varys mengirim pembunuh bayaran ke Essos untuk menghabisi Daenerys yang tengah hamil anak Khal Drogo. Ned yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan tidak setuju dengan rencana Robert. Bahkan dia mengancam mundur dari jabatan perdana menteri bila rencana pembunuhan itu dilakukan. Usai rapat dewan usai, Jaime menyergap Ned serta membantai orang-orangnya setelah tahu Tyrion adiknya diadili atas kesalahan yang tidak dia lakukan. Beruntung King Robert bisa menengahi pertikaian antara Ned dan Jaime tersebut. Robert meminta Ned tetap memegang jabatannya Hand of the King serta menggantikan posisinya ketika dia akan pergi berburu selama berminggu-minggu.

Ned Stark Disergap Jaime Lannister
Ned Stark Disergap Jaime Lannister (Youtube)

Ned pun menerima permintaan untuk menggantikan posisi raja selama King Robert melakukan perburuan. Saat menjadi raja, dia mendapat kunjungan dari rakyatnya, dimana banyak dari mereka yang mengeluh jadi korban kekejaman sekelompok rampok pimpinan The Mountain. Ned Stark memberikan titah hukuman mati kepada The Mountain dan mengirim Beric Dondarrion (Richard Dormer) untuk membunuhnya. Ned juga memanggil Tywin untuk bertanggung jawab datang ke pengadilan atas kejahatan yang dilakukan oleh The Mountain, mengingat keluarga Lannister salama ini seperti pemelihara penjahat tersebut. Keputusan Ned itu semakin memperkeruh permusuhan antara keluarga Lannister dan Stark. Sadar akan hal tersebut, Ned berencana mengirim Arya dan Sansa pulang ke Winterfell demi alasan keamanan.

Kematian Ned Stark

Di saat yang bersamaan, Ned mendapatkan informasi bahwa Joffrey, Marcella, dan Tommen bukanlah anak kandung dari King Robert, melainkan anak hasil hubungan terlarang Cersei dan Jaime. Dengan kata lain, King Robert tidak memiliki keturunan secara sah sebagai penerus tahta raja di Seven Kingdom saat dia meninggal nanti. Ned lalu coba menyampaikan informasi tersebut kepada Raja, namun dia malah mendapatkan kabar bahwa King Robert mengalami kecelakaan dalam perburuannya. Luka yang dialami raja akibat serangan babi hutan sangat parah hingga membuat King Robert sekarat. Menjelang ajalnya, King Robert meminta Ned menuliskan surat wasiat dan menunjuk Ned menjadi pengganti sementara sampai nanti Joffrey cukup usia untuk menjadi raja Seven Kingdom Westeros.

Alih-alih menulis Joffrey sebagai penerusnya dalam wasiat seperti yang diminta Robert, Ned hanya menulis “ahli warisku yang sah” sebagai penerus Tahta Iron Throne. Ned melakukan itu karena dia tahu Joffrey bukan ahli waris yang sah lantaran dia anak Jaime. Saat wasiat itu dibacakan, Cersei dan para dewan kaget dan menganggap surat wasiat King Robert tidak sah. Pasukan Ned lalu dibantai dan dia juga dihianati oleh Littlefinger yang ternyata berpihak pada Cersei. Ned lalu ditahan lantaran dianggap sebagai penghianat kerajaan karena ingin mengambil tahta kerajaan dari Joffrey. Dalam ruang tahanannya, Ned disarankan oleh Varys untuk mengakui Joffrey sebagai Raja yang sah supaya dia bisa lolos dari hukuman mati serta kedua anaknya yang kini juga ada di King’s Landing tidak dihabisi.

Demi keselamatan keluarganya, Ned menuruti nasihat dari Varys untuk mengakui Joffrey sebagai raja. Ned lalu dibawa ke depan publik untuk mengumumkan pengakuannya atas pemerintahan Joffrey. Nahasnya, Ned malah dijatuhi hukuman mati oleh Joffrey usai pengakuan tersebut. Ned Stark pun akhirnya dipenggal di depan publik, bahkan Sansa dan Arya putrinya yang ada di lokasi juga menyaksikan eksekusi mati tersebut. Usai kematian ayahnya, Arya bisa kabur dari Kings Landing berkat bantuan Yoren (Francis Magee), seorang Night’s Watch yang loyal kepada Ned Stark. Sementara itu Sansa ditahan oleh Cersei yang tetap ingin menjadikannya menantu demi meredakan pemberontakan oleh para Stark dan pasukannya. Usai ayahnya meninggal, Robb diangkat oleh pengikutnya sebagai pemimpin Kingdom of the North baru yang memisahkan diri dari Seven Kingdom.

Robb Stark Siap Berperang
Robb Stark Siap Berperang (Youtube)

Robb mengerahkan pasukan untuk berperang melawan tentara Lannister yang dipimpin oleh Tywin Lannister langsung. Tywin sendiri sebenarnya sedang mengemban jabatan sebagai Hand of the King atau penasihat raja Joffrey yang tak lain adalah cucunya. Ketika Tywin sibuk berperang melawan pasukan Robb, dia menunjuk Tyrion untuk menjadi penggantinya sebagai penasihat raja. Sementara itu, dua adik Robert Baratheon, Stannis (Stephen Dillane) dan Renly saling mengklaim kalau masing-masing mereka adalah Raja yang sah dari Westeros usai King Robert meninggal. Masing-masing merencanakan untuk melakukan pemberontakan pada pemerintahan Joffrey setelah tahu dia bukanlan anak kandung kakak mereka. Keduanya seperti akan mengulangi apa yang dilakukan oleh kakak mereka pada 15 tahun silam.

Lahirnya Para Naga

Di Castle Black, pasukan Night’s Watch melihat secara langsung White Walkers menyerang markas mereka secara brutal. Benjen Stark juga dikabarkan hilang tidak kunjung kembali usai melakukan patroli di sisi utara tembok. Dengan berbagai informasi tentang aktivitas Wildlings di balik tembok yang belakangan ini meningkat serta perlunya dilakukan misi pencarian Benjen, pasukan Night’s Watch memutuskan untuk pergi ke sisi utara The Wall guna menceri tahu apa yang sebenarnya terjadi. Di Essos, Jorah Mormont mendapatkan pengampunan dari King Robert atas keberhasilannya menjadi mata-mata bagi kerajaan terhadap Daenerys. Dari sini terungkap bahwa niat awal Jorah menjadi pengawal pribadi Daenerys adalah untuk mendapatkan pengampunan dari pihak Westeros.

Namun siapa menduga, dalam perjalanannya, Jorah malah jatuh hati dengan Daenerys sehingga memilih untuk tetap dicap pengkhianat meski telah dapat surat pengampunan. Dia berhasil mencegah percobaan pembunuhan kepada Daenerys oleh orang suruhan King Robert. Mengetahui istrinya baru saja mendapatkan percobaan pembunuhan, Khal Drogo marah dan berjanji akan merebut Iron Throne untuk Daenerys serta anak yang ada di kandungannya. Tak menunggu lama Pasukan Dothraki pun bergerak, mereka menjarah setiap perkampungan yang disinggahi. Penjarahan secara barbar itu dilakukan untuk mengumpulkan uang demi membeli kapal penyeberang ke Westeros. Daenerys sendiri tidak suka dengan cara barbar pasukan suaminya. Dia lalu mengambil semua perempuan untuk menjadi budaknya, termasuk seorang tabib penyihir yang licik bernama Mirri Maz Duur (Mia Soteriou).

Khal Drogo diceritakan terluka usai bertarung dengan Mago (Ivailo Dimitrov), anak buahnya yang akan memberontak. Mirri Maz Duur memanfaatkan keadaan itu untuk membuat ramuan palsu yang diklaim sebagai obat luka Khal Drogo. Ramuan tersebut membuat Khal Drogo sakit parah dan makin lemah, sehingga tidak mendapatkan respek dari pasukannya lagi. Tak hanya itu, Mirri Maz Duur juga membuat Daenerys kehilangan anak yang ada dalam kandungannya dalam ritual mengobati Khal Drogo. Usai ritual, Khal Drogo memang tetap hidup, namun dirinya seperti tak memiliki jiwa lagi. Belakangan Daenerys mengetahui fakta bahwa Mirri Maz Duur sengaja melakukan itu semua demi balas dendam atas penjarahan yang dilkaukan oleh pasukan Dothraki. Daenerys lalu membunuh Khal Drogo demi menghapus penderitaan suaminya di dunia.

Daenerys dan Bayi Naganya
Daenerys dan Bayi Naganya (Youtube)

Daenerys kemudian membakar jasad Khal Drogo yang telah terbujur kaku bersama dengan tiga telur naga hadiah pernikahannya dulu dari Illyrio Mopatis. Mirri Maz Duur yang segala kejahatannya telah diketahui Daenerys juga diikat dalam perapian sebagai bentuk hukuman. Ketika api mulai membesar membakar jasad suaminya, Daenerys masuk ke perapian membakar diri, mirip ritual Sati dalam tradisi Hindu kuno di India. Keesokan harinya saat api telah pada, orang-orang mengira Daenerys mati terbakar bersama jasad suaminya. Betapa terkejutnya mereka tatkala mendapati Daenerys ternyata masih hidup. Tak hanya itu, tiga telur naga yang ikut dibakar juga menetas dan bergelantungan di tubuh Daenerys seperti anak-anaknya. Adegan tersebut menjadi penutup Game of Thrones season perdana.

Berita Terkait.