Belum reda pemberitaan artis Ammar Zoni yang terjerat kasus narkoba, selebriti lain malah mengikuti jejak Ammar. Adalah Pretty Asmara, artis yang pada Minggu,16 Juli 2017 silam ditangkap polisi saat sedang pesta narkoba di Hotel Grand Mercure, kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat.
Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, Pretty ditangkap bersama tujuh orang yang juga berprofesi sebagai selebriti, yakni Susi Susanti (pemain film), Daniae Widiana (penyanyi), penyanyi dangdut Emilia Yusuf dan Melly Abtianingsih, pemain sinetron Asri Handayani, dan model Gladyssta Lestari.
“Yang tujuh orang kita lakukan tes urine dan positif, tidak ada barbuk (barang bukti), akan assessment ke BNN. Nanti ada dokter polri akan menilai, kalau pengguna akan direhabilitas,” kata Kombes Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa,18 Juli 2017.
Selain tujuh artis di atas, polisi juga menangkap dua orang pria berinisial DANI dan PA. Adapun satu tersangka lain bernama Alvin yang merupakan otak dari pesta narkoba tersebut masih buron. “Orang ini (Alvin) yang mengadakan pesta itu, dia yang memesan sabu 2,0 gram, Happy Five 38 butir dan ekstasi 23 butir,” terangnya.
Baca juga:
Kombes Argo Yuwono menuturkan, hasil tes urin yang dilakukan terhadap Pretty menunjukan hasil negatif. Namun begitu, polisi tetap menahan Prety lantaran dia punya peran penting dalam pesta narkoba tersebut. Argo menyebut Pretty telah jadi perantara pengedar narkoba selama dua tahun.
“Urine memang negatif. Tapi peran dia dalam kasus ini, bukan sebagai pengguna namun sebagai perantara. Dia menjadi perantara untuk mengedarkan barang terlarang tersebut. Pengakuannya sudah 2 tahunan untuk sediakan ini,” ujar Kombes Argo Yuwono dikutip dari Okezone.com, Rabu,19 Juli 2017
Dalam konferensi pers yang digelar di Polda Metro Jaya, dengan berteriak-teriak Pretty mengaku dirinya hanya dijebak. “Saya dijebak. Saya dijebak saya dijebak saya dijebak. Saya tidak mengedarkan, saya dijebak. Sama Alvin Alvin Alvin Alvin Alvin,” teriak Pretty
Pretty menyebut dirinya tidak pernah membeli barang haram tersebut untuk diedarkan. Dia tidak terima disebut polisi sudah dua tahun jadi perantara pengedar. “Saya tidak pernah mengedarkan tidak pernah membeli. Enggak ada, dua tahun enggak ada. Saya tidak terima dibilang dua tahun,” pungkasnya.
