Cerita Film Shutter Island: Leonardo DiCaprio Gila Ngaku Waras

Oleh: - 14 November 2022  |

Instagram

Leonardo DiCaprio dan Mark Ruffalo
Leonardo DiCaprio dan Mark Ruffalo (Youtube)

Dalam sejarah perfilman dunia, ada beberapa film yang hadirkan akhir cerita mind-blowing hingga membuat penontonnya bertanya-tanya. Salah satu film dengan akhir cerita mind-blowing itu adalah Shutter Island karya sutradara kenamaan Martin Scorsese. Shutter Island diangkat dari novel berjudul sama yang ditulis Dennis Lehane pada 2003 silam. Adapun untuk versi filmnya yang rilis 2010 lalu, penulisan skenario diserahkan pada Laeta Kalogridis. Sebagaimana telah kami ungkap di muka, Shutter Island memiliki ending mind-blowing lantaran terdapat multiple conclusion. Tak heran bila plot ceritanya juga masih banyak diperdebatkan sampai dengan artikel ini ditulis. Sederet aktor beken bermain di Shutter Island, sebut saja Leonardo DiCaprio, Mark Ruffalo, Ben Kingsley, dll.

Tiba di RSJ Ashcliff

Film dimulai dengan adegan Edward Daniels alias Teddy (Leonardo DiCaprio) yang mengalami mabuk laut saat sedang di kapal. Dia lalu bertemu partner baru yang sebelumnya belum pernah dia jumpai, Chuck Aule (Mark Ruffalo). Mereka berdua ditugaskan untuk menyelidiki sebuah kasus hilangnya Rachel Solando, seorang pasien rumah sakit jiwa (RSJ) Ashcliffe yang terletak di pulau terpencil sekitar Boston bernama Shutter Island. Rachel ditahan di rumah sakit jiwa tersebut karena telah menenggelamkan ketiga anaknya. Sesampainya di sana, Teddy dan Chuck disambut oleh wakil kepala sipir Warden McPherson (John Carroll Lynch). Mereka berdua merapat di pelabuhan tepat sebelum badai besar terjadi, yang nantinya akan menahan mereka selama beberapa hari di Shutter Island.

Setelah sampai di Ashcliffe, McPherson menunjukkan tiga gedung yang ada di dalam kompleks RSJ. Gedung pertama yang berwarna merah di sebelah kanan adalah gedung A untuk pasien pria, sementara di sebelah kiri adalah gedung B yang diisi para pasien wanita. Sementara gedung yang berada tepat di depan mereka adalah gedung C, tempat bagi pasien-pasien yang dianggap paling berbahaya. Tidak ada orang yang boleh masuk tanpa izin tertulis ke gedung C. Untuk ke sana pun pengunjung harus ditemani dokter psikiater yang bernama dr. John Cawley (Ben Kingsley). Ketika dr. Cawley menjelaskan latar belakang dan memperlihatkan foto Rachel Solando, Daniels tiba-tiba mengingat sebuah kejadian masa lalu hingga merasa pusing yang dianggapnya sebagai efek mabuk laut sebelumnya tadi.

Ben Kingsley Perankan dr. John Cawley
Ben Kingsley Perankan dr. John Cawley (Youtube)

Dr. Cawley menjelaskan kronologi hilangnya Rachel dari Ashcliffe. Dia mengatakan, Rachel merupakan seorang janda korban perang, dimana mereka telah menelusuri pulau dan tidak menemukan jejaknya sama sekali. Bahkan mereka bingung bagaimana cara Rachel bisa keluar dari ruangannya, lantaran tidak ada jejak yang ditinggalkan. Pintu kamar Rachel terkunci dari luar, sementara satu-satunya jendela yang ada di ruangan kamarnya sudah dipagari palang besi. Teddy dan Chuck lalu diajak langsung ke kamar Rachel kemudian temukan petunjuk yang ditinggalkan, yaitu secarik kertas bertuliskan The Law Of 4, Who Is 67?. Teddy kemudian meminta akses untuk memeriksa file para staff dan petugas medis di Ashcliffe, namun permintaan tersebut masih dipertimbangkan oleh Dr. Cawley.

Siapa Itu Andrew Laeddis?

Teddy dan Chuck kemudian ikut serta dengan para petugas keamanan untuk menyelusuri pulau dan mencari petunjuk lain tentang Rachel. Karena mendadak hujan dan hari sudah mulai malam, pencarian Rachel pun akhirnya dihentikan. Malamnya para petugas dan staff rumah sakit dikumpulkan untuk diwawancarai oleh Teddy dan Chuck. Salah seorang petugas menyebut di malam sebelum hilang, Rachel mengikuti sebuah sesi perawatan atau terapi yang dipimpin oleh dr. Lester Sheehan. Dia adalah dokter yang selama ini merawat Rachel di Ashcliffe. Sayangnya investigasi tidak bisa dilanjutkan kepada dr. Sheehan lantaran dia telah pergi berlibur usai Rachel menghilang. Teddy meminta Dr. Cawley untuk menelpon dr. Sheehan, namun sayang sambungan telepon terganggu akibat badai.

Mereka berdua kemudian dibawa dr. Cawley menemui dr. Naehring (Max von Sydow). Di ruangan tersebut diperdengarkan sebuah lagu yang membuat Teddy teringat pada sebuah momen masa lalu. Teddy dan Chuck kembali meminta untuk memeriksa berkas data dari seluruh staff rumah sakit yang akhirnya malah benar-benar ditolak. Keesokan harinya, Teddy meng-interview rekan-rekan Rachel pada sesi terapi terakhir yang diikutinya. Ketika interview pasien pria bernama Peter Breene (Christopher Denham), Teddy dengan emosi tiba-tiba menyebut Andrew Laeddis. Pasien selanjutnya adalah Bridget Kearns (Robin Bartlett), seorang wanita yang memiliki riwayat kriminal membunuh suaminya. Dalam wawancara tersebut, Bridget merampas buku catatan Teddy dan menuliskan sesuatu.

Bridget Kearns dan Edward Daniels
Bridget Kearns dan Edward Daniels (Youtube)

Teddy bertanya apakah wanita tersebut mengenal nama Laeddis? Dengan gugup dan gemetaran, wanita itu menjawab tidak. Chuck yang merasa aneh dengan sesi interview Teddy sebelumnya pun jadi penasaran lalu bertanya sendiri kepada Teddy tentang siapa sebenarnya Andrew Laeddis. Di mata Chuck, Laeddis tentu bukan orang sembarangan jika sampai Teddy menanyakan nama tersebut kepada hampir semua pasien yang dia wawancarai. Teddy lalu menceritakan bahwa Andrew Laeddis adalah orang yang bertanggung jawab atas kematian istrinya beberapa tahun lalu. Dia adalah petugas penjaga apartemen tempat Teddy dan keluarga tercintanya dulu tinggal. Teddy pun menceritakan seluruh catatan kriminal Laeddis hingga dinyatakan hilang, sama seperti Rachel Solando sekarang.

Dugaan Konspirasi Ashecliffe

Mereka lalu tiba di sebuah kompleks pemakaman di pingiran pulau dengan maksud mencari keberadaan makam Laeddis. Teddy memberitahu Chuck pesan yang dituliskan Bridget pada wawancara sebelumnya ternyata bertuliskan, Run. Badai semakin parah, Teddy dan Chuck mencari tempat berteduh. Teddy menceritakan pengalamannya dalam misi pembebasan di Kamp Konsentrasi Dachau, ketika dirinya masih menjadi prajurit Angkatan Darat Amerika Serikat pada Perang Dunia 2. Teddy percaya terhadap sebuah konspirasi yang terjadi di Ashecliffe, dimana para petugas maupun dokter sepertinya memanipulasi para pasien dan mencuci otak mereka. Teddy mengakui tujuannya datang ke Shutter Island untuk membuktikan ke publik tentang apa yang yakini sedang terjadi di RSJ Ashecliffe.

Scene beralih ke sebuah ruangan pertemuan dimana Teddy dan Chuck datang menyela orang-orang yang sedang rapat. Kepada mereka, Teddy menjelaskan hipotesanya terhadap tulisan Rachel yang dia temukan. Setelah mendengarkan pembicaraan mereka tentang jumlah seluruh pasien baik itu di Bangsal A, Bangsal B, dan Bangsal C yang berjumlah 66 orang, Teddy berspekulasi bahwa arti dari baris kedua di tulisan itu adalah pasien ke-67 yang tak lain adalah oleh Rachel. Sayangnya hipotesa Teddy yang terlihat meyakinkan itu langsung dibantah oleh Dr. Cawley. Dia memberitahu Teddy bahwa Rachel (Emily Mortimer) sudah ditemukan. Mereka akhirnya menemui Rachel Solando di kamarnya, sayangnya Teddy tidak mendapatkan penjelasan lebih jauh tentang bagaimana Rachel ditemukan.

Baca juga:

Rachel Versi Emily Mortimer Ditemukan
Rachel Versi Emily Mortimer Ditemukan (Youtube)

Teddy kemudian mulai merasa migrain yang tidak tertahankan akibat perubahan tekanan udara di sekitar pulau setelah badai semakin ganas. Teddy sekali lagi bermimpi bertemu Rachel Solando dan anak-anaknya yang disusul mimpi lain berjumpa dengan Andrew Laeddis. Teddy kemudian terbangun dari mimpinya dan bertemu dengan istrinya. Sang istri memberitahu bahwa Laeddis belum mati dan Teddy harus menemuinya. Scene tersebut ternyata masih merupakan mimpi dari Teddy alias mimpi di dalam mimpi. Teddy lalu terbangun dan mendapati semua penghuni bangsal bersiap mengungsi karena badai semakin besar hingga mematikan listrik di sana. Karena merasa pihak rumah sakit tidak membantu investigasi, Teddy dan Chuck nekat masuk ke Bangsal C untuk mencari petunjuk baru.

Bertemu Rachel Solando

Memanfaatkan kondisi mati listrik, Teddy bertemu dengan seorang pasien bernama George Noyce (Jackie Earle Haley). Noyce berkata pihak Ashecliffe telah membuat eksperimen terhadap para pasien RSJ dengan membawa mereka ke mercusuar untuk jalani transorbital lobotomi, sebuah operasi pembedahan otak bagi pasien gangguan jiwa. Noyce juga bilang Teddy sudah dijebak untuk terlibat dalam permainan mereka, termasuk Chuck yang disebut bagian dari permainan tersebut. Teddy yang sebelumnya terpisah dengan Chuck akhirnya bertemu kemudian memanjat tebing menuju mercusuar. Chuck sendiri merasa heran, untuk apa ke mercusuar bila sudah mendapat catatan pasien, pengakuan Noyce, dan bukti-bukti lain. Sayangnya Teddy bersikeras ke mercusuar yang membuat keduanya terpisah lagi.

Teddy kemudian melihat sosok tubuh terjatuh di bebatuan bawah mercusuar yang dia yakini adalah Chuck. Tapi ketika dengan susah payah Teddy turun ke bawah, tubuh tersebut malah hilang. Teddy kemudian menemukan sebuah gua dimana dia bertemu dengan seorang wanita. Wanita yang diperankan Patricia Clarkson itu mengaku sebagai Rachel Solando asli. Artinya, Rachel Solando versi Emily Mortimer yang ditemukan sebelumnya palsu. Wanita tersebut menjelaskan dirinya adalah mantan dokter psikiater di Ashecliffe yang tugasnya melakukan eksperimen penggunaan psikotropika dan transorbital lobotomy untuk mengendalikan pikiran pasien. Sebelum melaporkan temuannya ke pihak berwenang karena merasa itu tidak benar, dia malah divonis gila secara paksa oleh pihak Ashcliff.

Rachel Solando Versi Patricia Clarkson
Rachel Solando Versi Patricia Clarkson (Youtube)

Lebih lanjut, Rachel menjelaskan mengenai metode pengendalian pikiran yang dilakukan oleh rumah sakit Ashecliffe. Menurut Rachel, pihak rumah sakit memanfaatkan trauma masa lalu pasien untuk dijadikan alasan kegilaan. Para dokter di Ashcliff tak segan melakukan manipulasi terhadap pasiennya lewat makanan, minuman, bahkan rokok. Teddy yang selama ini memang selalu diberikan makanan, minuman, hingga rokok dari rumah sakit pun semakin yakin dengan teori dia sebelumnya. Sadar bahwa Rachel sepertinya mengetahui banyak hal yang disembunyikan, Teddy kemudian bertanya tentang Chuck partnernya yang terpisah dalam perjalanan ke mercusuar. Secara mengejutkan Rachel menjawab bahwa sebenarnya Teddy selama ini di Ashcliff tidak dengan siapa-siapa alias sendiri.

Pasien Ke-67 Terungkap

Teddy pun akhirnya kembali ke rumah sakit yang langsung disambut oleh dr. Cawley. Dia kemudian menanyakan keberadaan Chuck seperti yang dia tanyakan sebelumnya pada Rachel. Dr. Cawley sampaikan jawaban serupa dengan Rachel, yakni Teddy tidak pernah punya partner semenjak berada di Ashcliff. Dr. Cawley menyebut Teddy datang ke Shutter Island sendirian tanpa siapa pun. Teddy malah masih denial, menganggap mereka semua menyembunyikan fakta keberadaan Chuck. Dia sangat yakin kalau Chuck dibawa ke satu tempat, yaitu di mercusuar. Teddy akhirnya berenang menuju mercusuar yang dia yakini tempat Chuck barada. Sesampainya di sana, dia sudah ditunggu Dr. Cawley yang akan ungkapkan bahwa Teddy alias Edward Daniels sebenarnya adalah Andrew Laeddis.

Andrew Laeddis adalah pasien yang paling berbahaya dan merupakan pasien yang ke-67 di rumah sakit jiwa Ashcliff. Laeddis ditempatkan di bangsal C karena sudah membunuh Dolores Chanal (Michelle Williams) istrinya yang mengidap kelainan jiwa depresif. Ledis melakukan aksi pembunuhan itu setelah mengetahui istrinya telah menenggelamkan tiga anak mereka sampai tewas. Chuck lalu datang menemui mereka berdua setelah sebelumnya hilang dengan identitas aslinya yang merupakan Dr. Lester Sheehan. Setelah itu diungkap bahwa Edward Daniels dan Rachel Solando merupakan anagram dari Andrew Laeddis dan Dolores Chanal. Dengan kata lain, identitas Edward Daniels dan Rachel Solando yang Teddy ciptakan adalah permainan huruf dari nama Andrew Laeddis dan Dolores Chanal.

Andrew Laeddis Todong dr. John Cawley
Andrew Laeddis Todong dr. John Cawley (Youtube)

Dr. Cowley menerangkan, beberapa hari terakhir pihak Ashcliff memang dalam misi menghancurkan pemikiran gila Andrew dengan cara membiarkan semua kegilaan Andrew menjadi nyata. Gejala migrain yang beberapa kali Andrew alami ternyata merupakan gejala saat reaksi obatnya sudah mulai habis. Andrew tidak kuat menahan migrainnya lagi hingga akhirnya dia pingsan. Andrew kemudian terbangun dengan pengawasan dr. Cowley, dr. Sheehan, dan perawat yang diperankan Emily Mortimer (Rachel Solando pertama). Rachel Solando memang tidak pernah ada, Rachel versi Emily Mortimer profesi aslinya adalah perawat di Ashcliff. Sedangkan Rachel Solando yang Teddy temui di dalam goa sebelumnya tidak pernah eksis, hanya halusinasi Teddy saat efek obatnya mulai hilang.

Transorbital Lobotomy

Sesaat setelah siuman, Andrew menjawab pertanyaan Dr. Cowley dan menjelaskan siapa dirinya yang sebenarnya yang membut tim dokter puas. Dr. Cowley lalu mengungkapkan bahwa sebenarnya mereka sebelumnya sudah pernah melakukan percobaan serupa pada Andrew dengan hasil yang sama persis dengan sekarang. Sayangnya pada percobaan sebelumnya itu Andrew malah menunjukkan gejala kemunduran. Dr. Cowley memperingatkan bahwa saat ini menjadi kesempatan terakhir bagi Andrew. Jika ternyata dia kembali mengalami kemunduran, maka pihak rumah sakit harus melakukan lobotomi. Beberapa waktu kemudian, Andrew terlihat bersantai di depan rumah sakit yang kemudian dihampiri dr. Sheehan. Tapi lagi-lagi Andrew memanggil Dr. Sheehan dengan nama Chuck.

Setelah masih menganggap dokternya sendiri sebagai Chuck, juga mengatakan mereka harus meninggalkan pulau karena banyak hal buruk yang sedang terjadi di Shutter Island, dr. Sheehan melihat ke arah Dr. Cowley sembari menunjukan gestur menggelengkan kepala. Gestur dari dr. Sheehan itu adalah isyarat bahwa usaha mereka untuk menyembuhkan Teddy gagal lagi seperti sebelumnya. Lantaran sudah tidak ada lagi harapan, Andrew diputuskan untuk menjalani proses transorbital lobotomy. Sebelum dibawa pergi ke ruang persiapan operasi, Andrew bertanya kepada dr. Sheehan, apakah lebih baik hidup sebagai monster atau mati sebagai orang baik. dr. Sheehan terperangah lalu memanggil Andrew dengan nama Teddy, seakan membenarkan teori konspirasi di Ashcliff.

Berita Terkait.

Tinggalkan Balasan